Senin, 10 Juni 2013

Autumn In My Heart

Cerita ini dimulai pada saat Yoon Joon-Suh balita. Yoon Joon-Suh yang menyebabkan tertukarnya dari adiknya dengan bayi lain. Ketika itu Joon-Suh tidak sengaja menjatuhkan salah satu kartu nama pada dua boks bayi di kamar bayi rumah sakit. Seorang perawat yang datang melihat ada kartu nama yang jatuh, dengan segera menempatkan kartu nama mereka kembali dan menggendong Joon-Suh keluar. Tetapi kartu nama itu ia meletakkannya salah. Cerita kemudian berlanjut hingga mereka tumbuh remaja dari dua tokoh utama Yoon Joon-Suh dan Yoon Eun-Suh. Mereka adalah anak-anak seorang profesor kaya raya yang percaya bahwa mereka secara biologis kakak dan adik. Joon-Suh dan Eun-Suh sangat akrab. Mereka saling menyayangi satu sama lain layaknya seperti saudara kandung.

Suatu hari, teman sekelas saingannya Eun-Suh, yang paling cerdas tetapi tidak mendapatkan perhatian dari guru dan teman sekelas mereka yaitu Choi Shin-Ae meminta bantuan kepada Joon-Suh untuk melukis latar belakang gambar puisinya yang akan dipamerkan di hari pameran sekolah. Joon-Suh yang memang tidak terlalu dekat dengan wanita menolaknya dengan dingin. Shin-Ae pun merasa sakit hati. Kemudian, ketika pelajaran olahraga, Shin-Ae membalas dendamnya kepada Eun-Suh dengan mengerjai Eun-Suh. Hal ini membuat Joon-Suh marah. Eun-Suh berniat mencegah kakaknya yang akan melabrak Shin-Ae. Tetapi ketika diperempatan jalan, Eun-Suh tertabrak truk dan harus dirawat di rumah sakit dengan jangka waktu yang lama.
Ternyata Eun-Suh kehilangan banyak darah. Dokter pun melakukan tes darah. Ketika dokter menyebutkan bahwa golongan darah Eun-Suh adalah B, kedua orang tuanya terkejut. Mereka berdua memiliki golongan darah O. Rasanya tidak mungkin Eun-Suh bergolongan darah B sedangkan mereka bergolongan darah O. Akhirnya sang ayah curiga dan mencari informasi di rumah sakit dimana Eun-Suh dilahirkan tentang Eun-Suh dan bayi yang lahir pada tanggal 4 Oktober, tanggal lahir Eun-Suh.
Hari itu, memang ada satu bayi yang lahir di rumah sakit yang sama dengan Eun-Suh. Bayi itu berasal dari keluarga Choi. Hari itu juga ayah Joon-Suh membawa Joon-Suh ke ruangan bayi untuk memperlihatkan adiknya Joon-Suh yang baru lahir. Tetapi siapa sangka. Joon-Suh yang juga masih kecil saat itu tidak sengaja menukar kartu nama kedua bayi. Akhirnya tertukarlah dua bayi itu. Dan ternyata, anak kandung mereka adalah Shin-Ae.
Orang tua Joon-Suh menemui orang tua Shin-Ae, mereka mengatakan ingin bertemu dengan anak mereka. Joon-Suh yang mengintip pembicaraan dari balik tembok kertas merasa sangat terpukul mendengar hal ini. Adiknya yang selama ini ia sayangi, ternyata bukan anak kandung orang tuanya dan bukan adik kandungnya. Dan yang lebih membuatnya terpukul adalah kenyataan pahit bahwa ia mengenal adik kandungnya, yaitu Shin-Ae.
Pada akhirnya Eun-Suh dan Shin-Ae mengetahui hal ini. Lalu, dua anak perempuan itu dikembalikan ke orang tua yang sah. Shin Ae bergerak dengan keluarga Yoon, dan Eun-Suh pergi untuk tinggal dengan tuan Choi (ayah kandungnya sudah mati) yang mengoperasikan restoran kecil yang hidup dalam kemiskinan. Shin-Ae tentu saja merasa senang bisa kembali pada kehidupannya yang seharusnya bersama keluarga kaya raya dan mewah itu. Sedangkan Eun-Suh, dari awal dia adalah anak yang berbakti pada orang tua, ia pun menerima kenyataan pahit bahwa ia bukanlah anak kandung dari orang tua Joon-Suh. Ia bukan adik kandung Joon-Suh. Ia tinggal bersama ibu kandungnya dalam kesengsaraan, kemiskinan, dan kesedihan. Kakak kandung Eun-Suh suka main kasar. Tetapi, dibalik senyum melihat ibu kandungnya, sebenarnya Eun-Suh sangat merindukan ibu yang membesarkannya dari kecil, yaitu ibu Joon-Suh.
Keluarga Yoon (keluarga Joon-Suh) memutuskan untuk membawa anak mereka, Shin-Ae dan Joon-Suh pindah ke Amerika karena ibu mereka tidak sanggup melihat kehidupan putri yang dulu ia besarkan dalam kehangatan keluarga hidup sengsara bersama keluarga miskin, bahkan tanpa Seorang ayah karena ayah kandung Eun-Suh sudah meninggal. Awalnya mereka ingin membawa Eun-Suh pergi bersama mereka. Ibu kandung Eun-Suh pun sudah setuju karena ia takut Eun-Suh tidak bisa bertahan di lingkungan miskin dan sengsara, apalagi menghadapi kakaknya yang sangat kasar. Eun-Suh merasa senang pada awalnya. Tetapi, ia tidak ingin berpisah lagi dengan ibu kandungnya. ia tidak ingin meninggalkan ibu kandungnya sendirian bersama kakaknya yang hanya bisa menghabiskan uang. Akhirnya, Eun-Suh memutuskan untuk tidak ikut pergi.
Beberapa hari sebelum mereka pergi, Eun-Suh dan Joon-Suh banyak menghabiskan waktu bersama. Joon-Suh melukiskan wajah Eun-Suh diatas pasir di pantai. Sampai akhirnya Eun-Suh menanyakan pada Joon-Suh bahwa Joon-Suh ingin menjadi apa. Joon-Suh yang heran mendengarnya hanya menatap Eun-Suh. Dan Eun-Suh menjawab pertanyaannya sendiri bahwa Eun-Suh ingin menjadi sebatang pohon karena pohon selalu berada ditempatnya walaupun tertimpa badai, ia selalu berada ditempatnya bersama orang-orang ia sayangi. Akhirnya, Joon-Suh pergi tanpa kata-kata terakhir untuk Eun-Suh.
Sepuluh tahun berlalu, Joon-Suh kembali ke Korea Selatan sebagai artis sukses. Dia kembali ke kota ia tinggal dulu, di mana ia bertemu teman lamanya, Han Tae-Suhk, yang tinggal di hotel tempat Eun-Suh bekerja sebagai resepsionis telepon. Tae-Suhk (yang tidak tahu tentang kakak adik dan apa yang terjadi sebelumnya) jatuh cinta dengan Eun-Suh dan bermain dengannya sampai ia dipecat dari pekerjaannya. Dengan kekuasaan yang Tae-Suhk miliki, ia mengangkat Eun-Suh menjadi seorang house keeper pribadinya. Tae-Suhk dan Eun-Suh pun memiliki banyak waktu bersama. Sebenarnya, Joon-Suh pernah bermalaman beberapa hari di kamar Tae-Suhk. Tetapi ia sekalipun tidak pernah bertemu dengan house keeper cantik yang diceritakan Tae-Suhk. Joon-Suh hanya berhubungan dengannya beberapa kali melalui telepon.
Ketika Joon-Suh pergi berjalan-jalan bersama kakak kelasnya di pinggir sungai dekat pantai, ia melihat seorang yang mirip dengan adiknya dulu, Eun-Suh. Akhirnya setiap hari ia mendatangi tempat itu untuk menemukan Eun-Suh. Tetapi sayang, Eun-Suh sudah pindah ke mess hotel agar ia lebih mudah berangkat kerja.
Beberapa hari setelah itu, Eun-Suh dipaksa menikah oleh kakaknya dengan orang tua kaya raya, tempat kakak kandungnya selama ini bekerja. Tae-Suhk yang tidak terima dengan keputusan kakak kandung Eun-Suh itu membawa kabur Eun-Suh. Ketika itulah Eun-Suh bertemu dengan Joon-Suh. Eun-Suh berusaha menghindari kakak kandungnya dengan tinggal di rumah Joon-Suh. Eun-Suh dan Joon-Suh mengaku kepada Yoo-Mi dan Tae-Suhk sebagai adik sepupu Joon-Suh. Tetapi justru, mereka saling jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Kisah masa lalu mereka menambah kuat cinta mereka.
Tetapi, ketika itu orang tua Joon-Suh mengetahui hal ini, mereka marah dan tidak bisa menerimanya. Akhirnya, Joon-Suh dan Eun-Suh melarikan diri tanpa sepengetahuan orang tua Joon-Suh dan Tae-Suhk ke rumah di dekat peternakan yang dulu pernah ditempati Eun-Suh. Mereka merayakan ulang tahun Eun-Suh disana. Hari itu pun Joon-Suh melamar Eun-Suh. Eun-Suh bercerita kepada Joon-Suh bahwa ia mengukir nama cinta pertamanya di sebuah pohon. Joon-Suh mendatangi pohon itu dan merasa senang ketika melihat namanya terukir disana.
Lalu lama-kelamaan keberadaan mereka diketahui oleh Tae-Suhk. Tae-Suhk mendapat informasi keberadaan Joon-Suh dan Eun-Suh dari kakak kandung Eun-Suh yang mendengarkan percakapan Eun-Suh dan ibu kandungnya di telepon. Akhirnya mereka bertiga kembali pulang.
Joon-Suh memberitahukan keinginannya untuk menikahi Eun-Suh dihadapan orang tua Joon-Suh. Yoo-Mi yang mengetahui bahwa selama ini Joon-Suh tidak pernah mencintainya berusaha untuk bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangan kanannya dengan pisau. Joon-Suh merasa bersalah kepada Yoo-Mi. Joon-Suh pun akhirnya bersedia berjanji kepada Yoo-Mi untuk tidak meninggalkannya. Mereka berniat untuk kembali ke Amerika begitu tangan Yoo-Mi sembuh. Tetapi Yoo-Mi justru membohongi Joon-Suh dengan berkata bahwa ia masih memerlukan perawatan. Sebenarnya, ini hanya alasan bagi Yoo-Mi untuk selalu bersama Joon-Suh.
Selama itu, Tae-Suhk berusaha membuat Eun-Suh jatuh hati padanya. Ia memberikan hal-hal apapun yang dapat membuat Eun-Suh mencintainya. Tetapi apapun usahanya, akhirnya ia mengetahui jika Eun-Suh tidak akan pernah mencintainya sebagaimana ia mencintai Joon-Suh. Cintanya tidak akan pernah terbalas.
Eun-Suh mendatangi Joon-Suh yang akan segera pergi ke Amerika untuk mengucapkan selamat tinggal tanpa diketahui siapapun. Disana, Eun-Suh mengungkapkan perasaannya. Ia tidak ingin berpisah dengan Joon-Suh.
Suatu hari, Eun-Suh jatuh pingsan. Dokter memvonisnya terkena Leukimia. Tae-Suhk yang mengetahui hal ini memohon kepada Eun-Suh agar memberinya kesempatan untuk membiayai semua pengobatan Eun-Suh di Suhul. Ia berjanji ia tidak akan memberi tahu siapapun tentang hal ini, terutama Joon-Suh. Tetapi ternyata keadaan menuntutnya untuk memberitahu hal ini kepada ibu kandung Eun-Suh. Eun-Suh membutuhkan sumsum tulang yang cocok secepatnya. Ternyata ibu kandung Eun-Suh mendatangi kediaman keluarga Yoon dan memberitahukan hal ini pada mereka. Mereka pun bersepakat untuk tidak memberi tahu hal itu kepada Joon-Suh.
Penyakit Eun-Suh semakin parah. Eun-Suh pun jatuh koma. Saat itulah, Joon-Suh mengetahui kenyataan bahwa Eun-Suh sakit parah. Ia merasa kecewa kepada semuanya. Joon-Suh justru menghukum dirinya sendiri dengan minum-minuman keras. Tae-Suhk kecewa melihat tingkah laku sahabatnya. Ia mendatangi Joon-Suh dan menyuruhnya datang ke rumah sakit untuk menjenguk Eun-Suh. Tetapi Joon-Suh menolak. Ia merasa Eun-Suh menunggunya, sehingga jika ia datang kesana, Eun-Suh bisa pergi dengan tenang. Tetapi akhirnya, ia memutuskan untuk menjenguk Eun-Suh. Siapa sangka kekhawatirannya justru berbalik. Tiba-tiba Eun-Suh bangun dari komanya dan meminta Joon-Suh membawanya pulang ketika Joon-Suh menjenguknya.
Eun-Suh mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Eun-Suh berusaha menggunakan waktunya bersama Joon-Suh sebaik mungkin. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama. Sementara itu, Yoo-Mi memutuskan untuk melepaskan Joon-Suh pergi bersama Eun-Suh dan kembali ke Amerika tempat Yoo-Mi tinggal. Sedangkan Tae-Suhk, berusaha sekuat mungkin untuk menahan rasa cemburunya setiap kali melihat Joon-Suh bersama Eun-Suh. Tae-Suhk rela melepaskan Eun-Suh pergi bersama dengan Joon-Suh. Tae-Suhk ingin melihat mereka bahagia.
Joon-Suh ingin sekali hidup bersama Eun-Suh selamanya. Mereka mencintai satu sama lain. Tetapi takdir berkata lain. Eun-Suh akhirnya meninggal dipunggung Joon-Suh ketika Joon-Suh mengajaknya berjalan-jalan di pantai tempat di mana Joon-Suh menggambar wajah Eun-Suh dulu. Sebelum Eun-Suh meninggal, ia mengatakan kepada Joon-Suh untuk tidak mengikutinya dalam kematian, dan tetap terus hidup di dunia. Namun, Joon-Suh bingung, kecewa dan turut berduka cita atas kematian kekasihnya dan “adik”nya. Tiba-tiba Joon-Suh ditabrak oleh sebuah truk di tempat yang sama seperti kecelakaan Eun-Suh pada saat Eun-Suh remaja. Akhirnya Joon-Suh pun diperkirakan meninggal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar